News, Sustainability, Environment
Kimberly-Clark Softex Tingkatkan Pengumpulan Popok Bekas melalui Kemitraan dengan Octopus untuk Perluas Upaya Daur Ulang di Indonesia
Jakarta, 21 April 2021 – Sejalan dengan peringatan Hari Bumi 2021, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dengan memperluas fasilitas daur ulang popok dan meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah. Inisiatif ini direalisasikan dengan menandatangani perjanjian kemitraan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan platform ekonomi sirkular online, Octopus. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pengumpulan popok bayi bekas di fasilitas daur ulang Kimberly-Clark Softex dan mendukung penciptaan lapangan kerja baru.
Kimberly-Clark Softex berkomitmen untuk menjadi anggota dari Kemitraan Aksi Plastik Nasional (National Plastic Action Partnership - NPAP) untuk memenuhi target nasional, yaitu mengurangi 70% limbah plastik di laut nasional pada tahun 2025, mencegah 16 juta ton sampah plastik masuk ke laut pada tahun 2040, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mata pencaharian di Indonesia, serta menciptakan lebih dari 150.000 pekerjaan.
“Untuk mengurangi dampak buruk bagi bumi, kita harus mengambil tanggung jawab dan mengarahkan aktivitas bisnis yang berpengaruh kepada penanggulangan limbah. Maka dari itu, kami terus berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan menerapkan pengelolaan limbah popok dan praktik daur ulang inovatif dalam operasional kami secara kolektif. Dalam kolaborasi kami dengan Octopus, kami bergerak sebagai satu tim, dalam mendukung dan menyambut perkembangan yang progresif dalam inisiatif pengurangan limbah dan pendekatan ekonomi sirkular di Indonesia,” kata Hendra Setiawan, Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia).
Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) percaya bahwa produsen memainkan peran penting untuk mendukung tujuan pemerintah dalam mengurangi limbah, dengan meningkatkan praktik daur ulang yang bertanggung jawab. Kerja sama dengan Octopus menggambarkan bagaimana perusahaan memandang penting peran dari semua pihak dalam mengatasi masalah lingkungan, seperti penanganan limbah berlebih. Upaya yang dilakukan Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) sendiri telah berhasil berkontribusi pada 3 tujuan dari United Nations Sustainable Development Goals, yaitu tujuan #12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption & Production), tujuan #14 mengenai Ekosistem Lautan (Life Below Water), dan #17 mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals).
“Kami bangga menjadi bagian dari ekosistem Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) dalam penanganan limbah. Dengan mengintegrasikan keahlian kami dalam pengumpulan sampah dan kemasan bekas yang mengedepankan empat pilar, yaitu lingkungan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi, kami berharap dapat menciptakan program pengumpulan sampah yang memadai, tidak hanya berfokus pada dampak lingkungan yang positif tetapi juga sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” kata Moehammad Ichsan, Co-Founder dan Chief Executive Officer Octopus.
Co-Founder dan Chief Marketing Officer Octopus, Hamish Daud menambahkan, “Di Octopus kami memiliki visi untuk mencegah sampah dan kemasan bekas yang keluar dari rumah ke Tempat Pemrosesan Akhir. Kami bercita-cita meningkatkan infrastruktur serta mata pencaharian pekerja dalam bidang pengumpulan sampah dengan tujuan akhir membersihkan ekosistem laut di tingkat nasional. Kami yakin limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan industri daur ulang dan meningkatkan aktivitas ekonomi sirkular. Oleh karena itu, kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Kimberly-Clark Softex, yang juga memiliki semangat serupa untuk berkontribusi secara signifikan bagi bumi dengan mengurangi limbah popok. Kami berharap melalui kerja sama ini, kami dapat membantu lebih banyak konsumen, pekerja di bidang pengumpulan sampah, dan juga usaha pengumpulan sampah seperti bank sampah, pengepul maupun pelapak.”
Sejak 2019 hingga Maret 2021, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) telah mendaur ulang sekitar 17,4 ton popok bayi bekas pakai dan saat ini telah memiliki 4 fasilitas daur ulang yang berada di Tangerang (Provinsi Banten), Karawang, Bandung (Provinsi Jawa Barat), dan Banyuwangi (Provinsi Jawa Timur). Fasilitas tersebut telah mendaur ulang popok bayi bekas secara konvensional dan berteknologi, serta mengubahnya menjadi produk bernilai, seperti pok-bricks, bahan bakar minyak, pupuk, dan produk kerajinan tangan lainnya.
Dalam beberapa bulan mendatang, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) menetapkan target yang berani untuk memperluas fasilitas daur ulangnya di berbagai wilayah di Indonesia. Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) berharap kerja sama dengan Octopus dapat membantu mencapai tujuan perusahaan untuk mengumpulkan sampah sebesar 9,5 ton/ bulan pada tahun 2021. Octopus akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan popok bekas dan mengirimkannya ke fasilitas daur ulang Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) di Bandung. Tidak hanya itu, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) juga berharap dapat mendukung terciptanya ratusan lapangan pekerjaan baru dalam bentuk penyaluran insentif dan penyerapan tenaga kerja yang didorong oleh program ini.
Sejak awal, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) telah berkomitmen untuk membawa upaya keberlanjutan terhadap lingkungan sekitar. Sebagai langkah nyata, perusahaan telah diundang menjadi salah satu anggota dari National Plastic Action Partnership untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam penanganan sampah plastik. Hingga saat ini, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) telah bermitra dengan Sarana Olah Sampah (SOS, Tangerang), Popoku Berkah (Banyuwangi), Guna Olah Limbah (GOL), Bank Sampah Bersinar (BSB, Bandung), Yayasan Bina Bhakti Lingkungan, Bumdes Karya Sari-Karawang dan Yayasan Peduli Sungai Sejahtera, untuk melaksanakan visi bersama, yaitu meningkatkan pengelolaan sampah. Sebagai bagian dari perusahaan Kimberly-Clark, Kimberly-Clark Softex memiliki misi untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan pada tahun mendatang dengan komitmen untuk meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan 1 miliar jiwa pada komunitas yang kurang mampu di seluruh dunia dengan hanya mengeluarkan jejak lingkungan terkecil.